Kunjungan 5 (13 April 2025)

Oleh : NUR MARITZA RAMADHANI | Pada : 09 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 33 Kali

Pada tanggal 13 April 2025, tim Kunjungan Rumah Ke-5 Kelompok 1 kembali melakukan kunjungan ke rumah Ibu Sri. Anggota tim yang hadir adalah Nur Maritza Ramadhani dan Tiara yang didampingi oleh dr. Yusfiana Majid, serta Meutia Ramadhani Mahmud dan Nurul Adeliyah Putri Opu yang didampingi oleh dr. Sri Wahyu. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi Ibu Sri yang berusia antara sembilan hingga dua belas bulan.

Saat tiba di lokasi, tim memulai dengan menanyakan apakah bayi mengalami keluhan seperti demam, rewel, atau gangguan pola tidur. Dari hasil tanya jawab, tidak ditemukan keluhan yang signifikan.

Selanjutnya, tim melakukan pemeriksaan fisik bayi secara lengkap, meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, dan suhu tubuh. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pertumbuhan bayi masih sesuai dengan standar usia pada grafik pertumbuhan. Tim juga mengecek catatan imunisasi untuk memastikan bayi telah menerima semua vaksin yang dianjurkan untuk usia 9–12 bulan, seperti imunisasi campak, rubella, dan vitamin A dosis kedua. Semua imunisasi tersebut telah diberikan dengan lengkap.

Dalam sesi wawancara, tim menanyakan pola makan bayi di rumah, mulai dari frekuensi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), variasi makanan, hingga asupan cairan. Bayi sudah mulai mengonsumsi MP-ASI semi-padat sebanyak tiga kali sehari dengan tekstur makanan yang semakin bervariasi. Aktivitas harian bayi, seperti merangkak, berdiri dengan bantuan, dan bermain dengan mainan edukatif, juga dicatat untuk menilai perkembangan motorik kasar dan halus.

Berdasarkan hasil tersebut, tim memberikan saran agar orang tua terus memperkaya tekstur MP-ASI, menambahkan sumber protein dan zat besi, serta melengkapi stimulasi motorik dengan permainan yang mendorong koordinasi mata dan tangan serta keseimbangan tubuh. Tim mengakhiri kunjungan dengan mengingatkan jadwal kontrol posyandu berikutnya dan menekankan pentingnya mengamati tanda-tanda bahaya seperti demam tinggi atau penurunan nafsu makan, serta memastikan imunisasi lanjutan tetap dijalankan.



Leave A Reply