Kunjungan (4) 16 februari 2025
Oleh : TIARA | Pada : 07 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 18 Kali
Pada 16 Februari 2025, tim Kunjungan Rumah Ke-4 Kelompok 1 yang terdiri atas Nur Maritza Ramadhani (C011221084), Tiara (C011221162), Meutia Ramadhani Mahmud (C011221250), dan Nurul Adeliyah Putri Opu (C011221284), didampingi dr. Yusfiana Majid dan dr. Sri Wahyu, kembali melakukan pemantauan kesehatan pascanifas Ibu Sri beserta tumbuh kembang bayinya di kediaman mereka. Kunjungan ini bertujuan mengevaluasi kondisi fisik dan nutrisi ibu yang kini memasuki bulan keenam masa nifas, sekaligus menilai status kesehatan dan perkembangan bayi usia enam bulan melalui pemeriksaan posyandu di rumah.
Dalam kunjungan tersebut, tim memulai dengan menanyakan keluhan terkini kepada Ibu Sri; ia melaporkan tidak ada keluhan seperti demam, perdarahan, atau nyeri abnormal. Tim juga menanyakan pola makan harian dan aktivitas ibu, yang ternyata sudah mencakup nasi, sumber protein hewani dan nabati, sayuran hijau, buah, serta asupan cairan yang cukup—meski disarankan menambah porsi kalsium lewat susu atau produk olahan untuk mendukung pemulihan pascanifas. Aktivitas harian Ibu Sri tergolong aktif ringan, dengan pekerjaan rumah tangga yang masih dapat ditangani sambil menyusui.
Selanjutnya, tim mencatat hasil pemeriksaan posyandu bayi: berat badan 7,2 kg dan panjang badan 65 cm, sesuai dengan grafik pertumbuhan persentil. Bayi baru mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) berupa puree buah dan sayur. Tim menyarankan agar tekstur MP-ASI bertahap diperkaya dan diperkenalkan protein tumbuhan seperti kacang-kacangan yang dihaluskan. Tidak ada keluhan demam, muntah, atau masalah ikatan tali pusat, dan lingkungan rumah terlihat bersih, ventilasi baik, serta area bermain bayi aman dari bahaya.
Berdasarkan temuan ini, tim merekomendasikan agar Ibu Sri dan bayi kembali ke posyandu dalam satu bulan untuk pemantauan lebih lanjut, mempertahankan asupan gizi ibu menyusui, dan melanjutkan MP-ASI sesuai pedoman. Selain itu, keluarga diingatkan untuk memastikan penggunaan metode kontrasepsi pascanifas yang telah direkomendasikan, serta meningkatkan stimulasi motorik bayi melalui tummy time dan permainan sederhana. Edukasi tanda bahaya nifas (seperti demam atau perdarahan berlebih) dan neonatal (demam, diare) juga disampaikan agar keluarga dapat segera mengambil tindakan jika diperlukan.
