Di Balik Ujian, Tersimpan Harapan: Kunjungan Kelima dalam Perjalanan Kesehatan Muhammad Zul Arsyah
Oleh : PETER KIN THIOS | Pada : 02 Juni 2025 | Dilihat Sebanyak 18 Kali
Hari Rabu, 12 Maret 2025 menjadi momen penting bagi kami sebagai tim pendamping Program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pada semester enam masa studi kami, saya Peter Kin Thios, bersama dua rekan saya, Baso Syarif Hidayatullah dan Ayudia Putri Azzahra, kembali melakukan kunjungan kelima ke kediaman keluarga Ibu Aeni guna memantau perkembangan Muhammad Zul Arsyah, yang kini menginjak usia 11 bulan.
Kami datang dengan penuh harap untuk menyaksikan kelanjutan pertumbuhan positif yang sebelumnya telah ditunjukkan Zul. Namun, di luar dugaan, kunjungan kali ini membawa kabar yang cukup mengguncang: Zul telah terdiagnosis menderita Tuberkulosis (TB) Paru dan sedang menjalani terapi pengobatan TB.
Mendengar kabar ini, kami turut merasakan keprihatinan yang mendalam. Meski begitu, kami tetap berupaya menjadi pendamping yang solutif dan memberi semangat. Kami berdialog secara terbuka dengan Ibu Aeni dan keluarga terkait kondisi terbaru Zul, termasuk gejala awal yang dirasakan, proses diagnosis medis, serta langkah-langkah pengobatan yang telah ditempuh melalui fasilitas kesehatan yang tersedia.
Kami tetap menjalankan tugas utama dalam pemantauan tumbuh kembang anak, seperti penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, serta penilaian kemampuan motorik berdasarkan tonggak perkembangan usia 11 bulan. Walaupun sedang mengalami kondisi kesehatan yang serius, kami melihat Zul masih merespons rangsangan dengan baik dan memperlihatkan semangat hidup, suatu indikator positif dalam proses pemulihannya.
Dalam kesempatan ini, kami juga melakukan edukasi kepada keluarga, khususnya kepada Ibu Aeni, mengenai pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan TB yang bersifat jangka panjang, pengelolaan nutrisi seimbang, dan menjaga lingkungan rumah yang higienis dengan ventilasi yang baik. Tak lupa, kami menyampaikan informasi mengenai risiko penularan TB pada anak, upaya pencegahan di lingkungan keluarga, dan pentingnya kunjungan rutin ke puskesmas untuk pemantauan lanjutan.
Kunjungan ini menjadi pengingat nyata bahwa proses tumbuh kembang anak tidak selalu berjalan tanpa hambatan. Akan tetapi, kami percaya bahwa di tengah ujian seperti ini, terdapat harapan besar untuk kesembuhan dan masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan keluarga yang kuat, akses layanan kesehatan yang memadai, dan pendampingan berkelanjutan, kami yakin Zul akan mampu melewati fase ini dan melanjutkan perjalanan tumbuh kembangnya menuju kehidupan yang sehat dan bahagia.
