MENJALIN KEDEKATAN DAN MENDAMPINGI TUMBUH BERSAMA BU NURLIA
Oleh : MAULVIAH PUTRI JASMAN | Pada : 30 Mei 2025 | Dilihat Sebanyak 30 Kali
Kegiatan kunjungan kedua dan ketiga dalam rangka pendampingan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bersama Ibu Nurlia kami laksanakan secara bertahap namun saling berkesinambungan. Fokus kegiatan meliputi pendampingan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas, pemantauan pertumbuhan janin, asesmen kondisi keluarga damping, serta konseling ringan yang mencakup kesehatan fisik dan mental ibu maupun anak.
Pada kunjungan kedua, kami mendampingi Ibu Nurlia ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan rutin kehamilan. Ini adalah kehamilan anak keempat beliau, dan dari hasil pengukuran didapatkan perkembangan janin yang sesuai usia kehamilan. Selama kunjungan, kami turut diperkenalkan kepada bidan dan petugas kesehatan yang biasa menangani Ibu Nurlia. Momen ini menjadi awal dari hubungan kolaboratif antara kami sebagai pendamping dan tenaga kesehatan yang ada di lapangan.
Selain mencatat hasil pemeriksaan seperti tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri, kami juga mulai menggali aspek psikososial dengan memberikan konseling ringan terkait kesehatan mental ibu hamil. Ibu Nurlia tampak cukup terbuka dan menyampaikan bahwa ia merasa cukup terbantu dengan adanya pendampingan ini. Pada kunjungan yang sama, kami juga dikenalkan dengan salah satu anak beliau, serta suaminya yang bekerja sebagai buruh. Interaksi ini membuka peluang untuk memahami lebih dalam konteks keluarga damping secara menyeluruh.
Pada kunjungan ketiga, kegiatan difokuskan pada dua hal utama, yaitu investigasi kesehatan keluarga dan pemantauan anak. Kami kembali menemani Ibu Nurlia ke Puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan. Di sela waktu menunggu dan perjalanan, kami berdiskusi lebih jauh mengenai kondisi lingkungan rumah, akses terhadap layanan kesehatan, serta dukungan yang diterima ibu dari keluarga, khususnya dari suami. Meski memiliki pekerjaan dengan jam kerja yang cukup padat, suami Ibu Nurlia tetap berperan aktif dan mendukung proses kehamilan istri.
Kami juga melakukan pemantauan awal terhadap anak yang diperkenalkan pada kunjungan sebelumnya. Pemantauan meliputi status imunisasi, pola makan, dan kebiasaan sehari-hari. Dalam sesi ini, kami memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya nutrisi seimbang untuk anak dan ibu hamil, serta stimulasi tumbuh kembang sesuai usia.
Kegiatan ditutup dengan sesi konseling keluarga yang berlangsung dalam suasana santai namun terarah. Kami menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam keluarga, serta peran ayah sebagai pendamping yang mendukung fisik maupun mental ibu selama masa kehamilan. Semua hasil kunjungan kami catat dan dokumentasikan sebagai bagian dari pelaporan dan evaluasi kegiatan.
