Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati

Oleh : ANDI MUHAMMAD ALI HAEDAR AZHAR | Pada : 21 Juni 2024 | Dilihat Sebanyak 130 Kali

Perkenalkan, nama saya Ali. Saya adalah seorang mahasiswa tahun ketiga di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Semester 6 merupakan sebuah kesempatan emas untuk mengaplikasikan pengetahuan teoretis dalam praktik lapangan melalui program Pendampingan 1000 Hari Awal Kehidupan, sekaligus media untuk mengabdikan diri untuk sekitar. Karena sejatinya, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama manusia.

Saya dan rekan saya, Aldian, melakukan pendampingan terhadap Ibu Sulastri yang tengah mengandung anak ketiganya, syukurnya kami disambut hangat dan penuh harapan oleh keluarga Ibu Sulastri. 

Pemantauan dan Edukasi
Selama beberapa bulan berikutnya, saya dan rekan saya rutin mengunjungi Ibu Sulastri. Setiap kunjungan, kami memeriksa tekanan darah, berat badan, dan kondisi kesehatan Ibu Sulastri. Kami juga memberikan edukasi mengenai nutrisi yang baik selama kehamilan, pentingnya pemeriksaan kehamilan rutin, dan tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai.

Menjelang Persalinan
Waktu berlalu, dan kehamilan Ibu Sulastri semakin mendekati masa persalinan. Kami membantu Ibu Sulastri dengan melakukan follow up segala keperluan untuk persalinan, termasuk persiapan mental. Ibu Sulastri sering kali merasa cemas, namun dengan adanya program pendampingan yang kami lakukan, kami harap dapat terus memberikan dukungan dan informasi yang membuatnya lebih tenang.

Pasca Persalinan dan Perawatan Bayi
Pasca persalinan, kami tetap melanjutkan kunjungan ke rumah Ibu Sulastri. Dengan materi yang telah kami pelajari, kami melakukan edukasi bagaimana cara menyusui yang benar, memberikan informasi tentang imunisasi dan cara merawat bayi.

Kesimpulan
Setelah berbulan-bulan melakukan program pendampingan, akhirnya masa pendampingan kami menemui akhir. Lahirlah Ganesh, menjadi seorang balita yang sehat dan ceria. Kami turut merasa bangga dan bahagia melihat hasil dari upaya dan dedikasi kami melakukan pengawalan. Pengalaman mendampingi Ibu Sulastri adalah pelajaran hidup yang berharga. Kami belajar banyak tentang empati, komunikasi, dan pentingnya perawatan kesehatan sejak dini. Ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang kami sebagai calon dokter yang berorientasi kebermanfaatan dan memanusiakan manusia.



Leave A Reply