8 Bulan Mendampingi Bu Ima dan Ali
Oleh : KANAYA SHAFI AZZAHRA | Pada : 20 Juni 2024 | Dilihat Sebanyak 81 Kali
Ibu Ima lahir pada 27 September 1986 dan sekarang sudah berusia 28 tahun, ia memiliki 3 anak yang bernama Afa, Adan dan Ayesha. Akan tetapi 2 anaknya yaitu Adan dan Ayesha diberikan kepada kakaknya untuk dibesarkan karena kakaknya tidak memiliki anak. Hanya tertinggal Afa, anak pertamanya, suaminya dan mertua nya yang tinggal di rumah ini. Suami Bu Ima bernama Pak Rusdianto, yang akrab dipanggil Pak Rusdi, ia bekerja sebagai petugas kebersihan. Bu ima sering mengeluhkan suaminya yang merupakan perokok berat, banyak biaya yang telah dikeluarkan Pak Rusdi hanya untuk membeli rokok.
Ali adalah anak ke 4 Bu Ima yang lahir pada tanggal 14 Desember 2023, dan saat ini berusia 6 bulan. Awal ketika kami bertemu dengan Bu Ima, ia sedang mengandung Ali yang usianya 34 minggu. Setelah bercerita bersama Bu Ima, kami terkejut karena pada awal kehamilannya ia mengandung 2 anak yg kembar akan tetapi salah satunya tidak dapat bertahan hidup dikarenakan kondisi keluarga Bu Ima yang kurang memadai sehingga nutrisi yang seharusnya diperlukan ibu hamil tidak terpenuhi. Ibu Ima juga terkena varises pada kakinya bahkan ia melahirkan Ali saat masih di dalam mobil tanpa pertolongan dokter dan bidan.
Diluar dari segala cobaan dan kekurangan yang Bu Ima miliki, ia mampu membesarkan kedua anaknya dengan sangat baik. Saat ini Ali sudah bisa memulai makanan pendamping ASI, Bu Ima memberikan Ali nasi, kentang dan wortel yang telah di blender halus, Ali sangat lahap memakan bubur yang disiapkan ibunya. Kami juga memberikan ali bubur dan biskuit mpasi untuk menunjang kebutuhannya.
8 bulan berlalu sangat cepat, sejak November 2023 hingga Juni 2024, Bu Ima merasakan cukup banyak perubahan. Ia merasa lebih bahagia dan beban yang ia pikul terasa lebih ringan setelah mendapatkan pendampingan dan membagikan keluh kesah nya kepada kami. Bu Ima juga merasa sangat terbantu dalam merawat bayi nya berkat pengetahuan dan edukasi yang kami berikan tiap bulannya. Suami Bu Ima pun mengurangi kebiasaan merokoknya dan tidak merokok didepan istri dan anaknya. Ali tumbuh menjadi bayi yang sehat dan cerdas.
Mendampingi Bu Ima sejak Ali masih di dalam kandungan hingga detik ini yang mana Ali sudah bisa duduk dan mengoceh merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami sudah menganggap Bu Ima dan Ali seperti keluarga sendiri dan kami juga berharap bahwa pendampingan ini tidak berakhir disini saja. Kami ingin melanjutkan ikatan silaturahmi ini hingga Ali dewasa nanti. Terimakasih banyak Bu Ima, Ali, dan Afa yang telah memberikan kami kesempatan untuk belajar mengembangkan karakter seorang dokter pada diri kami.
