7 Bulan Bersama Bu Wahyuni dan Adek Rania!
Oleh : VISKYA SARIRAH IZZAH RISWAL | Pada : 19 Juni 2024 | Dilihat Sebanyak 97 Kali
Halo… Perkenalkan saya Viskya Sarirah Izzah NIM C011211230 dari kelas B 2021. Disini saya akan menceritakan pengalaman saya selama mendampingi Bu Wahyuni dan Adek Rania.
Awalnya sebelum saya berkunjung ke rumah bu Wahyuni, saya mendapat info dari bu Ayu selaku kader dari puskesmas yang mendampingi bu Wahyuni kalau usia kandungan bu Wahyuni sudah 32 minggu. 31 Oktober 2023 adalah saat pertama saya berkunjung ke rumah Bu Wahyuni. Dalam perjalanan menuju rumah bu Wahyuni, saya agak kaget melihat lingkungan dalam kompleks bu Wahyuni yang terkesan kotor serta sanitasi lingkungan yang kurang baik. Setelah beberapa saat saya sampai di rumah bu Wahyuni. Rumah bu Wahyuni bisa dibilang kecil, namun ditinggali oleh banyak anggota keluarga yang terdiri dari bu wahyuni dan suami, 7 anak bu wahyuni, dan ayah dari bu wahyuni. Saat pertama kali kami tiba, kami disambut hangat oleh bu Wahyuni dan anak-anaknya. Tanpa berlama-lama, saya langsung menjelaskan maksud dan tujuan saya berkunjung. Lalu saya melihat bagaimana kesehatan dari ibu Wahyuni yang sedang hamil, kami bercerita dan bertanya tanya soal kehamilan Ibu Wahyuni, hingga akhirnya kami mengetahui bahwa ternyata Ibu Wahyuni sebelumnya sudah melahirkan 7 anak, woahhh.
Kami berbincang tentang bagaimana kesehatan dari ibu Wahyuni yang sedang hamil, kami bercerita dan bertanya tanya soal kehamilan Ibu Wahyuni, hingga akhirnya kami mengetahui bahwa ternyata Ibu Wahyuni sebelumnya sudah melahirkan 7 anak, wahhh.
Keesokan harinya, saya mendapat kabar bahwa bu Wahyuni melahirkan. Jujur saya kaget pas dapat info ibu Wahyuni telah melahirkan, padahal baru kemarin saya berkunjung ke rumah bu Wahyuni.
Kemudian di kunjungan selanjutnya saya melihat anak bu Wahyuni yang umurnya baru 2 minggu. Itulah kali pertama saya bertemu dengan Rania. Rania lahir dengan BB=3.4 Kg, dan PB= 49 cm.
Hingga suatu hari bu Wahyuni beserta ke-8 anaknya terkena cacar. Saat terkena cacar adek Rania menjadi sedikit rewel karena mungkin dia merasa tubuhnya sangat tidak nyaman, untungnya Ibu Wahyuni cepat membawa adek Rania ke puskesmas dekat rumah mereka, sedih banget waktu Rania sakit, namun ketika sudah sembuh, adek Raina yang lucu ini akhirnya sudah tersenyum dan tertawa lagi seperti biasanya, wah kuat banget adek Raina!
Seiring berjalannya waktu, Rania tumbuh dan berkembang dengan sangat baik. Bu Wahyuni memberikan adek Rania ASI ekslusif. Informasi dari bu WahyuniAdek Rania ini sangat kuat menyusu. Saat berumur 6 bulan, bu Wahyuni sudah memberikan MPAsi pada adek Rania. Katanya adek Rania ini sangat kuat makan lohh.. Di usia 7 bulan, adek Rania sudah bisa melakukan banyak hal seperti tengkurap, ngoceh, sudah bisa memegang barang, mampu duduk tegak, dan adek Rania ini sudah mulai memasukkan benda apa saja yang dia genggam ke mulutnya. Oiyaa, adek Rania juga sangat suka berdiri loo walaupun masih di pegang sama ibunya, dan ketika di dudukkan adek Rania ini nangis, wkwk.
Oiyaa, tak lupa juga saya mengedukasi bu Wahyuni mengenai sanitasi lingkungan yang baik seperti apa, dan bagaimana menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Saya juga mengedukasi bu Wahyuni untuk berKB, tak lupa saya menjelaskan manfaat KB. Akhirnya bu Wahyuni pun tergerak untuk memasang KB.
Hingga di kunjungan terakhir saya adek Rania sudah berusia usia 7 bulan, adek Rania sudah bisa melakukan banyak hal seperti ngoceh, sudah bisa memegang barang, mampu duduk tegak, dan adek Rania ini sudah mulai memasukkan benda apa saja yang dia genggam ke mulutnya. Oiyaa, adek Rania juga sangat suka berdiri loo walaupun masih di pegang sama ibunya, dan ketika di dudukkan adek Rania ini nangis, wkwk.
Sedih rasanya saat kunjungan terakhir ini selesai, namun saya akan tetap sesekali datang buat menjenguk Ibu Wahyuni dan adek Rania juga kakak kakaknya yang lain, semua pengalaman ini sangat berharga bagi saya, mengajarkan saya sebagai manusia yang peduli dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, dan bagaimana menjadi calon dokter yang peduli terhadap pasiennya, bahkan saya mendapatkan banyak pengalaman seperti bisa melihat dan menemani sosok Ibu yang mungkin dalam hal ekonomi sangat terbatas namun beliau tekun merawat anak-anaknya dengan baik.
