Pengalaman berharga bersama Adibah
Oleh : ANNISA NURUL ANUGRAH | Pada : 19 Juni 2024 | Dilihat Sebanyak 89 Kali
Perkenalkan nama saya Annisa Nurul Anugrah NIM C011211050 dari kelas B 2021, saya akan menceritakan pengalaman saya mendampingi tumbuh kembang Adibah yang merupakan anak asuhh pada mata kuliah P2KD mulai dari pertemuan awal hingga akhir.
Pada saat kami melakukan kunjungan untuk pertama kalinya yaitu 18 Maret 2024 saya bersama rekan saya (Stacyah Levistha W dan Tiara Megatri R) masih kesulitan mencari alamat rumah Adibah yang berlokasi di daerah Bara baraya. Namun pada akhirnya dengan bantuan app google maps akhirnya kami sampai. Untuk mencapai rumah Adibah kami harus melewati gang sempit yang memeiliki prumahan yang sangat padat dan lingkungan yang terkesan kotor serta tidak adanya sirkulasi disetiap perumahan. Kami agak terkejut karena rumah yang tidak terlalu besar atau sekitar 56m2 dihuni oleh 9 orang.
Saat pertama kali kami tiba, kami disambut hangat oleh keluarga Adibah, kami juga disediakan cemilan dan minuman. Setelah itu kami langsung memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kami datang kesini dan melakukan informed consent, untuk mendampingi Adibah melewati 1000 hari pertama kehidupannya.
Pada saat kunjungan kedua (20 April 2024) kami menyampaikan edukasi terkait penyakit menular, penyakit tidak menular serta vaksinasi. Setelah melakukan beberapa tanya jawab ternyata baksin Adibah pun masih ada 2 yang belum terpenuhi yaitu vaksin MR dan juga IPV 2 yang seharusnya diberikan saat usia 9 bulan.
Pada saat kunjungan ketiga (6 Mei 2024) kami menyampaikan mengenai kesehatan keluarga dan lingkungan yang aman bagi tumbuh kembang adibah dan keluarganya. Karena kami tidak mendampingi pada saat kehamilan, kami tetap menyampaikan mengenai resiko kehamilan pada ibu adibah agar kedepannya apabila ingin memiliki anak lagi ibu adibah sudah mengetahui hal tersebut.
Pada saat kunjungan keempat (28 Mei 2024) kami mengedukasi mengenai ASI & MPASI, tumbuh kembang dan kenutuhan nutrisi untuk menunjangn tumbuh kembang adibah. Dari informasi yang kami dapatkan ternyata Adibah tidak full Asi, namun ibunya juga memberikan susu formula karena ibunya yang harus bekerja sebagai penjual makanan di kantin Kampus dan juga produksi asi ibu yang tidak terlalu banyak. Selama ibu Adibah berkonsultasi, kami selalu mencoba memberikan solusi yang terbaik berdasarkan apa yang telah kami pelajari di perkulihan P2KD. Mengenai ibunya yang memberikan susu formula kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang produksi asi ibunya yang sedikit, namun kami tetap memberi edukasi tentang makanan Mpasi dan gizi seimbang yang harus dipenuhi oleh ibunya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya kami sampai pada kunjungan terakhir yaitu kunjungan 5 pada tanggal 8 Juni 2024. Karena ini kunjungan terakhir, kami berinisiatif kembali melakukan pengecekan pertumbuhan dan perkembangan Adibah dan juga kepada anak anak disekitar perumahan tersebut. Setelah melakukan pengecekan, Adibah sehat dan perkembangannya sesuai, hanya saja berat badan Adibah agak kurang dari target BB sesuai usianya. Namun, kami tetap memberikan edukasi kepada ibunya tentang makanan yang bergizi seimbang serta hal-hal apa yang ibunya perlu perhatikan saat memberi makanan. Selain itu, Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada keluarga Adibah seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Karena kami membawa beberapa stock alat tes kami juga memeriksa orang orang disekitar perumahan.
Kami sangat senang karena dapat bermanfaat di kunjungan terakhir bersama keluarga Adibah dan beberapa tetangga Adibah. Setelah itu, kami pun berpamitan dan memberikan ucapan terima kasih kepada keluarga Adibah yang sudah mempercayakan kami untuk mendampingi mereka selama kurang lebih 3 bulan. Keluarga Adibah pun mengucapkan terima kasih kepada kami karena sudah mendampingi dan sudah memberikan edukasi-edukasi yang bermanfaat. Pada saat berpamitan mereka mengharapkan kami tetap saling bersilaturahmi dan mengunjungi mereka meskipun program pendampingan sudah selesai.
Terima kasih P2KD karena dengan adanya program ini kami mendapatkan banyak ilmu, tidak hanya mengenai kesehatan namun untuk melatih skill yang tidak kami dapati jika hanya melakukan perkuliahan seperti cara berkomunikasi yang baik, bagaimana kami bisa memahami dan turut merasakan apa yang dirasakan pasien, serta menjadi contoh yang baik di depan pasien
