Cerita Singkat Tentang Adibah <3

Oleh : STACYAH LEVISTHA WIDYARNI | Pada : 15 Juni 2024 | Dilihat Sebanyak 153 Kali

Halo semuanya perkenalkan saya Stacyah Levistha NIM C011211238 dari kelas B 2021, kali ini saya ingin menceritakan hal-hal berkesan tentang Adibah dan keluarganya mulai dari pertemuan awal hingga akhir.

 

Tanggal 18 Maret 2024 hari pertama kali saya bersama teman saya Annisa Nurul Anugrah dan Tiara Megatri Rachman mengunjungi rumah Adibah. Dalam perjalanan rasanya agak membosankan karena rumah Adibah yang berlokasi di dalam gang yang sempit ditambah dengan banyaknya kendaraan yang membuat macet. Setelah sampai di depan gang, ternyata kami harus berjalan kaki memasuki gang kecil lagi sekitar 100 meter lagi. Saat masuk gang kecil menuju rumah Adibah, kami agak terkejut karena begitu padatnya rumah semi permanen yang berukuran tidak terlalu besar namun memiliki banyak penghuni dengan lingkungan yang terkesan kotor dan sirkulasi yang kurang baik. Setelah beberapa saat akhirnya kami tiba di rumah Adibah. Rumah Adibah yang tidak terlalu besar, namun ditinggali oleh beberapa anggota keluarga seperti ibu dan ayah adibah, kakek dan nenek adiba, tante dari adibah berjumlah 2 orang, serta paman dari adibah berjumlah 1 orang. Saat kedatangan kami yang pertama kali, Adibah berusia 10 bulan dan kini Adibah telah berusia 1 tahun 1 bulan, terlihat pertumbuhan dan perkembangan Adibah sesuai dengan anak seusianya bahkan kini Adibah sudah hampir bisa berjalan sendiri tanpa dipegang.

 

Saat pertama kali kami tiba, kami disambut hangat oleh keluarga Adibah, kami juga disediakan cemilan dan minuman hihi.. saat itu kami langsung menjelaskan maksud kedatangan kami, melakukan informed consent, dan ya keluarga Adibah mau didampingi oleh kami.  Seiring berjalannya waktu, dari kunjungan ke kunjungan berikutnya banyak hal-hal yang diceritakan oleh ibu Adibah dan nenek Adibah. Pertama, ternyata Adibah tidak full Asi, namun ibunya juga memberikan susu formula karena ibunya yang harus bekerja sebagai penjual makanan di kantin Kampus dan juga produksi asi ibu yang tidak terlalu banyak. Kedua, Adibah pun sempat terkena ruam popok, Vaksin Adibah pun masih ada 2 yang belum terpenuhi yaitu vaksin MR dan juga IPV 2 yang seharusnya diberikan saat usia 9 bulan.  

 

Selama ibu Adibah berkonsultasi, kami mencoba terus memberikan solusi. Untuk persoalan ibunya memberikan susu formula kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang produksi asi ibunya yang sedikit, namun kami tetap memberi edukasi tentang makanan Mpasi dan gizi seimbang yang harus dipenuhi oleh ibunya dan Alhamdulillah ibunya bisa paham dan mau kooperatif untuk memberi yang terbaik untuk Adibah. Selain itu, mengenai ruam popok Adibah, setelah kami edukasi mengenai hygiene dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan seperti mengganti popok 3-4x dalam sehari, kini Adibah sudah tidak terkena ruam popok. Begitupun dengan masalah vaksinasi, kami selalu mengingatkan ibu dan keluarganya mengenai pentingnya vaksin namun dengan kesibukan ibunya, Adibah belum divaksin hingga saat ini, namun kami terus mengingatkan melalui chat dan kami berharap secepatnya Adibah dibawa oleh ibunya untuk divaksin.

 

Tidak terasa akhirnya kami sampai pada kunjungan terakhir yaitu kunjungan 5 pada tanggal 08 Juni 2024. Sebelum melakukan kunjungan, kami agak bingung karena beberapa hari sebelum kami ke rumah Adibah, ibu Adibah sulit dihubungi, di kantin kampus pun ibu dan nenek Adibah yang biasa menjual tidak terlihat beberapa hari belakangan. Tidak menunggu lama, kami bertiga pun ke rumah Adibah. Saat tiba, kami bercerita seperti kunjungan-kunjungan biasanya, dan kami pun terkejut karena ternyata alasan ibu Adibah sulit dihubungi dan tidak berjualan di kantin adalah karena kakek Adibah meninggal dunia. Suasana pun menjadi sedih, namun kami memberi penguatan kepada ibu Adibah dan keluarganya dan tidak lama susana kembali menjadi seperti biasa. Karena ini kunjungan terakhir, kami kembali melakukan pengecekan pertumbuhan dan perkembangan Adibah Alhamdulillah Adibah sehat dan perkembangannya sesuai, hanya saja berat badan Adibah yang mengalami sedikit masalah, BB Adibah agak kurang dari target BB sesuai usianya. Namun, kami tetap memberi semangat pada ibunya dan tidak lupa kami memberi edukasi kembali tentang makanan yang bergizi seimbang serta hal-hal apa yang ibunya perlu perhatikan saat memberi makanan. Selain itu, Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada keluarga Adibah seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Tidak lama kemudian ada beberapa tetangga Adibah yang berdatangan karena sepertinya mereka melihat keriwehan kami dan mereka pun ingin memeriksakan diri, untungnya stok alat kami lumayan banyak sehingga kami bisa memeriksa mereka. 

 

Senang rasanya bisa bermanfaat di kunjungan terakhir bersama keluarga Adibah dan beberapa tetangga Adibah. Setelah itu, kami pun berpamitan dan mengucapkan ucapan terima kasih kepada keluarga Adibah yang sudah mempercayakan kami untuk mendampingi mereka selama kurang lebih 3 bulan. Keluarga Adibah pun mengucapkan terima kasih kepada kami karena sudah mendampingi dan sudah memberikan edukasi-edukasi yang bermanfaat. Kami bertiga pun memberikan hadiah kecil yang tidak seberapa kepada keluarga Adibah sebagai bentuk hadiah perpisahan kami dan keluarga Adibah sangat senang <3 Setelah banyak menghabiskan waktu, kami pun melakukan dokumentasi terakhir bersama keluarga Adibah dan mengucapkan salam perpisahan. Karena waktu sudah mulai malam kami pun berpamitan dan keluarga Adibah berkata bahwa mereka mengharapkan kami tetap saling bersilaturahmi dan mengunjungi mereka meskipun program pendampingan sudah selesai.

 

Terima kasih P2KD karena telah mengajarkan banyak ilmu kepada kami, tidak hanya mengenai kesehatan namun menuntut kami untuk melatih skill yang tidak kami dapati jika hanya melakukan perkuliahan seperti cara berkomunikasi yang baik, bagaimana kami bisa memahami dan turut merasakan apa yang dirasakan pasien,  serta menjadi contoh yang baik di depan pasien.



Leave A Reply