KUNJUNGAN PERTAMA: BERTEMU BUMIL-KU YANG SEDIKIT “NAKAL”

Oleh : EDDY ZULFIKAR | Pada : 29 Mei 2019 | Dilihat Sebanyak 357 Kali

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Meet My Bumil, Mrs. Risnawati. Wanita kelahiran 1998 yang sedang mengandung anak keduanya. Ibu yang akrab disapa Risna ini menikah pada tahun 2013, dan telah melahirkan anak pertama setahun setelah pernikahannya. Bisa dibilang, pertemuan pertama saya dengan ibu Risna mungkin merupakan salah satu dari segelintir pertemuan yang paling berkesan dalam hidup saya. Saya tinggal di kawasan Sultan Alauddin yang selangkah lagi kamu berpindah, kamu akan terdampar di kabupaten Gowa. Sedang Bu Risna tinggal di ujung lain dari kota Makassar, yakni di kelurahan paccerakkang yang bertetangga dekat dengan kabupaten Maros. Ya, kami terpisahkan jarak sejauh itu. Namun, mungkin inilah salah satu nilai utama yang ingin ditanamkan dari Program 1000 Hari Pertama Kehidupan. Sebuah pengabdian, dan sedikit banyak saya memperolehnya melalui kunjungan pertama.

Bu Risna sebenarnya merupakan ibu hamil kedua saya, setelah saya mendapat penolakan dari ibu hamil pertama yang terlampau sibuk dengan pekerjaannya sehingga tak mampu meluangkan waktunya untuk diwawancara. Syukur, Bu Bidan Puskesmas Paccerakkang kami yang baik hati, Ibu Nirwana sangat pro aktif mendukung program ini, sehingga dalam waktu singkat kami diberikan ibu hamil pengganti. Ok, fokus ke Bu Risna! Kesan pertama yang saya dapat ketika menemui Bu Risna adalah Ibu ini unik, dan sedikit cerewet. Walapun hanya sekadar tamatan sekolah dasar, Bu Risna mampu menangkap pertanyaan yang diberikan dengan baik dan memberikan respon yang tepat dan sewajarnya. Namun, ada satu hal yang paling berkesan yang saya peroleh selama proses wawancara yang berhasil membuat saya terkejut: Ibu Risna melahirkan anak pertamanya, Muh. Fajar, lima tahun yang lalu DI RUMAH,  dengan bantuan dari sanro alias dukun beranak! Untung saja saat pasca persalinan kala itu, Ibu Risna dan bayinya baik-baik saja. Tidak ada komplikasi yang berarti seperti perdarahan yang dialami oleh Bu Risna, dan si bayi alias Fajar bisa tumbuh sehat hingga sekarang. Terus terang hingga kini saya masih agak tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja saya temukan. Terlebih ini adalah Makassar, kota metropolitan dengan peradaban yang bisa dibilang sudah cukup maju.  Tapi yaa kembali lagi, terdapat beberapa faktor yang melekat kuat dan sulit diberantas, utamanya  masalah “trust issue”, juga ditunjang oleh keterbatasan finansial dan terbatasnya akses informasi akan bahayanya melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan profesional dan sarana parasarana yang memadai. Syukur, untuk persalinan anak keduanya, Bu Risna berencana melakukannya di Rumah Sakit Daya. Semoga bisa terealisasi ya Bu!

Saya harap, kandungannya Bu Risna senantiasa sehat, dan semoga proses persalinan Ibu Risna lancar pada waktunya. Kandungannya dijaga ya Bu! Saya percaya Bu Risna adalah sosok ibu yang penyayang. Hal ini terpancar dari tatapan dan gestur Ibu ketika memanggil dan memangku Fajar, si anak pertama. Gak percaya? Yuk tengok foto kami bersama!

Mungkin cukup ini dulu yang dapat saya sampaikan mengenai kisah kunjungan pertama. See you soon guys di diary kiunjunganku yang selanjutnya!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tertanda:

Eddy Zulfikar (C11116060)



Leave A Reply