Memantau Tumbuh Kembang Adik Aaryf
Oleh : NUR ADIVKA | Pada : 19 Maret 2024 | Dilihat Sebanyak 186 Kali
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan saya Nur Adivka dengan NIM C011211221. Pada artikel ini saya akan sharing mengenai kunjungan saya dengan ibu Hudayani. Pada tanggal 8 Maret 2024, saya melakukan kunjungan sekaligus memantau perkembangan buah hati dari Ibu Hudayani. Saya menanyakan kabar dari Ibu Hudayani beserta anaknya yang telah diberi nama Aaryf Fauza Yafizhan. Ia bercerita bahwa anaknya sedang batuk karena tertular oleh kakaknya, namun pada hari itu kondisinya sudah mulai membaik. Untuk status imunisasi dari adik Aaryf, alhamdulillah setelah kami mengedukasi pada kunjungan sebelumnya, adik Aaryf telah melakukan imunisasi BCG, Hepatitis B, dan Polio di Puskesmas Sudiang Raya. Selanjutnya saya menjalin komunikasi dengan menanyakan pemberian ASI pada adik Aaryf. Ternyata ketika dilahirkan di rumah sakit, ibu Hudayani dengan anaknya dipisah ruangannya, sehingga pernah diberikan beberapa kali susu formula. Namun, sekarang ibu Hudayani telah memberikan ASI eksklusif pada buah hati keduanya.
Selanjutnya, saya menanyakan kondisi kesehatan Ibu Hudayani ketika masa nifas. Beliau kemudian bercerita bahwa pada satu bulan pertama setelah melahirkan ia merasa kontraksi rahimnya kuat namun perdarahannya masih normal. Selain itu, ia juga mengeluhkan merasa sakit pinggang dan perut bagian bawah. Setelah bulan pertama tersebut, semuanya kembali normal. Produksi ASI Ibu Hudayani juga lancar. Beliau juga lanjut bercerita bahwa ia telah menjalankan program Keluarga Berencana dengan jenis kontrasepsi suntik. Alhamdulillah secara keseluruhan kondisi Ibu Hudayani sehat.
Sambil melakukan wawancara dan bertukar cerita dengan Ibu Hudayani, saya dan teman kelompok juga mengamati tumbuh kembang Adik Aaryf. Berat badan Adik Aaryf sudah bertambah dari kunjungan sebelumnya menjadi 4 kilogram. Ia sudah aktif menggerakkan kedua lengan dan kakinya serta matanya juga sering kali melihat ke ibunya. Tak hanya itu, ketika kami berbincang dengan ibunya, sesekali adik Aaryf mengeluarkan suara seolah-olah merespons perbincangan kami.
Setelah itu, saya meminta izin kepada Ibu Hudayani untuk mengisi formulir penilaian pertama saya sebagai keluarga damping. Sebelum meminta Ibu Hudayani mengisi formulir, saya memberikan penjelasan terkait formulir tersebut. Kemudian saya meminta izin untuk mendokumentasikan kunjungan kami dan pamit pulang.
