Begini ceritaku : Kunjungan Pertama

Oleh : PUTRI AZ-ZAHRA | Pada : 28 Mei 2019 | Dilihat Sebanyak 490 Kali

Sabtu, 25-5-2019

Tepat pukul 10.30 aku berangkat dari kampus menuju ke lokasi Puskesmas yang ditugaskan. Mentari pagi begitu terik menerangi tiap tapak langkahku menuju kendaraan roda dua yang akan kukendarai untuk mencari lokasi Puskesmas tersebut. Disisi lain kutatap layar handphone ku melihat ratusan notifikasi yang masuk, aku masih menatap grup yang ada di media sosial line ku. Aku bertanya tanya apakah sudah ada yang tiba di puskesmas. Hanya di read saja oleh sekian banyak mata yang melihat di room chat tersebut. Tak lama kemudian satu orang temanku membalas nya bahwa sudah ada, ya pesannya begitu singkat. Kami beberapa yang ditugaskan di puskesmas tersebut telah buat janji sebelumnya untuk sama-sama berkunjung melapor ke puskesmas terkait kemudian mencari ibu hamilnya. Aku kelompok 244 timku berjumlah 3 orang, 2 diantaranya adik juniorku yakni Erlangga angkatan 2017 dan Ily angkatan 2018. Kamipun sudah janjian bakal ketemu dipuskesmas, kami tidak sempat berangkat bareng dikarenakan situasi kampus yang sudah mulai sepi akibat perkuliahan semester ini sudah banyak yang selesai sehingga tidak ada kuliah lagi jadinya kami memutuskan untuk berangkat sendiri-sendiri dari rumah masing-masing.

Hari itu aku di temani oleh kakak perempuan ku yang alhamdulillah dianya lagi kosong sehingga bisa mengantarku. Awalnya wajahku cemberut karena aku mendapat kan puskesmas yang jauh dari pondokan ku. Kata kakak ku jaraknya dari ujung ke ujung setelah dia melihat di maps. tapi aku tersenyum saja dan meneruskan perjalanan. Sungguh matahari begitu menyengat saat itu, hampir saja membakar kulit ku namun matahari itu tak mampu membakar semangat jiwa raga ku untuk berkunjung ke rumah ibu hamil yang akan kudampingi sampai anaknya lahir dan sampai berusia 2 tahun. Dengan memakai bantuan google maps sekian belokan kami jalani, berliku-liku melewati jalan besar sampai jalan tikus akhirnya sampai pula di puskesmas tujuan. Alhamdulillah... jauh banget ya.. perjalanan hampir 30 menit, os pubis ku begitu kaku saat turun dari kendaraan. ya  Puskesmas ini bernama puskesmas Dahlia berlokasi di jalan seroja no.3 kecamatan mariso makassar Sulawesi Selatan.

Sesampai di puskesmas terlihat 2 orang perempuan menunggu di ruang tunggu. awalnya aku kira orang yang mau periksa akhirnya aku tak menghiraukan. mataku kualihkan untuk melihat disekeliling puskesmas mencari keberadaan teman sejawat yang katanya di roomchat tadi sudah ada yang dilokasi. nyatanya tak satupun batang hidung kukenali. akhirnya aku coba menghubungi salah satu dari mereka dan ternyata mereka sudah berada di posyandu 5 dan mulai berjalan mencari ibu hamilnya. seketika kumatikan telpon 2 orang disampingku menyapaku dan memperkenalkan diri, eh ternyata dia juga mahasiswa fk unhas yang mendapat tugas di puskesmas yang sama mereka dari angkatan 2017. aku berbincang dengan mereka dan menanyakan apakah mereka sudah melapor kebidan di ruangan dalam? mereka menjawab iya sudah akan tetapi bidannya galak katanya. Ah.. masa sih... awalnya aku takut juga sih namun karena semangatku yang menggebu-gebu untuk segera bertemu ibu hamil tak bisa kuredam akhirnya kupun ke ruangan dokter dan bidan. mulanya aku perkenalkan diri dengan sesopan-sopannya

"Permisi.... Selamat siang dok, ibu bidan.. perkenalkan saya putri mahasiswa fk unhas angkatan 2016 yang mau menjalankan program 1000 hari kehidupan, tabe... saya mau melapor dipuskesmas ini dan ketemu dengan ibu bidan"

Tak kusangka... bidannya begitu ramah kok, aku langsung di persilahkan kemudian berbincang sedikit. lalu aku bertanya bahwa ibu hamil yang kudapat sesuai data web dari fakultas adalah ibu rismawati, aku hendak bertanya apakah beliau benar pasien di puskesmas ini, kan tetapi ibu bidan berkata tidak usah sesuai web dek, terkadang yang di data tidak sesuai dilapangan, ada yang sudah melahirkan pula, jadi kamu langsung saja ke posyandu lalu ketemu dengan kepala posyandu disana terus beliau akan mencarikan kamu ibu hamil. yah setelah mendengar penjelasan bidan awalnya sih agak bingung bagaimana ya nanti mengubah nama ibu hamil yang baru di website... tapi aku yakin dan percaya ah itu gampang pasti ada jalannya. jadi ceritanya nanti aku bakal dapat ibu hamil secara acak atau random. Baiklah aku melanjutkan perjalanan mencari Posyandu yang di instrusikan bu bidan.

aku bersama dua adik junior tadi berangkat ke posyandu, nama rincinya posyandu puring V, lagi-lagi google maps jadi andalan kami untuk menemukan lokasi tersebut. Matahari belum juga hilang teriknya... panas banget, semangattt kataku dalam hati. Tak lama akhirnya kami tiba di posyandu dan agak kecewa karena posyandunya terpampang nyata tergembok di depan pintu. yah... terkunci!

akan tetapi disudut posyandu ada gadis yang duduk diatas motor berdiam di teras posyandu, dia pake masker sih.. kayaknya kenal.. eh ternyata dia salah satu sobat fk juga dia teman sekelasku.. aku bertanya kemana semua anak-anak? dia bilang.. kader posyandu sedang mangantarkan semuanya mencari ibu hamil.

lantas kenapa ki ada disini? tanyaku padanya

Oh ternyata dirinya telah selesai mengunjungi ibu hamilnya dan dia beristirahat, lalu aku meminta no. telfon ibu kepala posyandu itu. aku kemudian menelpon dan ternyata yang kutelpon sudah ada dibelakangku. Kulihat ibu titi selaku kader posyandu sudah tiba dengan teman-teman.. lalu aku pun menyapa dan perkenalkan diri lagi, terus beliau tanya berapa kelompok lagi? masih ada 3 bu jawab temantemanku.

disamping itu aku mencari 2 anggota kelompokku si ily dan erlngga eh ternyata mereka belum datang. akhirnya aku pun mencoba mengunjungi ibu hamil sendiri, aku diantar oleh bu titi kader posyandu tersebut katanya disamping posyandu ini ada seorang bumil yang usia kehamilannya 7 bulan mau nggak? yasudah aku mengiyakan itu saja bu. Setelah itu aku tiba di rumah panggung sederhana dengan interior khas perkampungan bugis disekelilingnya, ya aku sudah tiba dirumah bumil yang akan kudampingi...

"Ibu hamil... turunki dulu.. ada calon dokter yang mau dampingi ki" seru bu titi di rumah bumil tersebut

kemudian turunlah bumil dengan perut yang buncit didalamnya ada harapan si ibu dan keluarga serta calon penerus bangsa. Aku pun sumringah menanti ibu hamil tersebut. Ya Allah aku betul-betul kelapangan langsung bertemu pasien... ini ibu hamil asli loh bukan probandus osce aku harus betul-betul menerapkan ilmu yang kudapat selama perkuliahan. begitu kataku dalam hati

tak menunggu lama ibu titi memperkenalkanku dan meminta izin ke bumil untuk waktunya sebentar karena ada banyak yang ingin kutanyakan.

si bumil ini baik sekali loh, dia ramah pula suka tersenyum,.,, akan tetapi terlihat raut wajahnya yang seperti lesu dan berkeringat.

aku pun mulai duduk kemudian memperkenalkan diri kembali dan mengobrol ria dengan bumil sambil melihat modul p2kd yang dibagikan.

Bumil ini bernama bu salmawati, dia sedang mengandung anak ketiga.. dirinya sempat tak percaya dengan kehamilannya karena sebelumnya dia ditanya dokter akan sulit hamil lagi setelah melakukan operasi gondok beberapa tahun yang lalu, jarak kehamilannya dengan anak kedua terhitung jauh yakni sekitar 11 tahun baru bisa merasakan kehamilan lagi. Disamping bumil ada sang anak ke 2 bernama de siti hardianti, mukanya manis dan selalu tersenyum menemani ibu dan calon adiknya saat kuwawancarai. Selang beberapa waktu muncul seorang bapak-bapak yang akrab disapa daeng arul, yah.. pak Amrullah suami ibu salma, dia turun dari tangga kayu dan akupun menyalami nya serta memperkenalkan diri, sekali lagi beliau amat welcome kepada ku... akupun bertanya juga ke daeng arul dan menciptakan suasana hangat, perbincangan kami berjalan mulus dan bersahabat, namun di suatu situasi membuat ku turut merasakan kesedihan tatkala kutanya riwayat penyakit keluarga.. dengan nada sendu daeng arul menjelaskan bahwa dia sudah lama menderita diabetes mellitus dan terkadang dia juga merasakan ketegangan otot diwajah dan tangan, kata dokter dia juga punya riwayat stroke.. Selain itu bumil juga menambahkan kalau dirinya sempat pendarahan, sontak aku Syock. waduhhh gawat ya apalagi sudah 7 bulan ini, aku menggali penyebabnya dan kata bu salma dia sudah dirujuk ke dr obgyne rs paramount dan katanya alhamdulillah ini tidak beresiko cuman si ibu ini kecapekan dan masih saja berpuasa, akan tetapi setelah mendengar penjelasan dokter alhamdulillah ibu salma menuruti nasihat dokter dan kembali sehat seperti sedia kala saat kukunjungi hari ini.

Astaghfirullah beliau terlihat baik-baik saja kok dari luar, tapi ternyata kondisinya demikian.. tapi aku tak mau keliatan sedih didepan bumil.. akupun menyemanngatinya untuk selalu konsultasi ke dokter dan mencari topik lain sehingga acara ngobrol kami kembali hangat.

Beberapa menit kemudian diakhir wawancaraku aku coba menjalin kedekatan dengan ibu salma, kami saling tukar telpon dan whatsapp, disamping itu aku ingat erlangga dan ily, selanjutnya aku mengecek keberadaan mereka di medsos grup line ku eh ternyata mereka berhalangan untuk datang. lalu aku menjelaskan ke bu salma bahwa aku setim berjumlah 3 orang dan kami dibimbing langsung oleh seorang dokter spesialis jadi ibu tidak usah khawatir lagi dan harus bahagia, selanjutnya kami akan selalu memantau dan mendampingi ibu sampai si dedek lahir sampe berusia dua tahun, ibu harus tetap jaga kesehatan ya... di kunjungan selanjutnya insyaa Allah bakalan lengkap dan kami akan pantau terus kesehatan ibu dan dampingi ibu dan calon dedek bayi sampai lahiran.

Matahari pun tersenyum, semua tersenyum, keluarga bu salma tersenyum. Aku menyalami semua orang yang ada disitu kemudian pamit dan melanjutkan perjalanan pulang.



Leave A Reply