Kesan Pertama Mengawal 1000 Hari Pertama kehidupan
Oleh : NURUL QURAENI IRWAN | Pada : 27 Mei 2019 | Dilihat Sebanyak 365 Kali

Dear Diary...
Kesan Pertama Mengawal 1000 Hari Pertama kehidupan :)
Assalamu’alaikum
Pada hari Sabtu, 25 Mei 2019 di bulan Ramadhan ini. Tim kami (Nurul Quraeni Irwan/2016, Ainun Rahmi Tito/2017, Chaerunnisa Amrin/2018) melakukan kunjungan pertama ke Ibu hamil yaitu Ibu Irmawati yang saat ini usia kehamilannya 20 minggu. Setelah beberapa hari sebelumnya kami menentukan hari yang tepat, di sela-sela kesibukan kami bertiga untuk mengejar deadline dari program 1000 hari pertama kehidupan.
Awalnya saya merasa pesimis dalam melakukan kunjungan pertama, sebab begitu banyak kegiatan diakhir semester ini yang harus diselesaikan, sehingga sangat sulit bagi kami dari 2016, 17 dan 18 untuk menyesuaikan waktu. Belum lagi, informasi dari teman2 yang mengatakan kalau bumilnya abortus, pindah rumah, bahkan ada yang sudah melahirkan. Yang pastinya, begitu banyak hambatan yang mesti dilalui untuk kunjungan pertama ini. Namun setelah mendengar respon dari adik2 2017 dan 2018 yaitu Ainun dan Arun yang ingin segera berkunjung, saya pun tak kalah semangatnya dari mereka. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk berkunjung pada hari sabtu pagi. Walaupun ketika ke puskesmas kaluku bodoa tersebut, kami bertiga tidak bersama2 tapi ada yang naik grab bike dan ada yang diantar oleh kakaknya menggunakan motor, karena diantara kami bertiga tidak ada yang memiliki kendaraan pribadi. Tapi, hal2 yang seperti ini tidak menjadikan saya dan adik2 patah semangat. Yang ada dalam pikiran kami bagaimana pada hari itu juga di bulan Ramadhan, Kami bertiga dapat dipertemukan oleh Ibu Bidan, Ibu Rt, dan paling penting Bumilnya dalam kondisi sehat.
Sebelum kami melakukan kunjungan pertama, terlebih dahulu saya menghubungi bidan Tini. Keesokan harinya tepatnya hari sabtu dimana kami akan melakukan kunjungan, akhirnya Alhamdullilah bidan tini menerima telpon saya. Kemudian saya memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa hari ini bersama dengan kelompok lain yang di pkm kaluku bodoa akan datang berkunjung. Ternyata, respon bidan tini sangat baik dan juga sangat antusias menunggu kedatangan kami.
Setelah sampai di puskesmas Kaluku Bodoa sekitar jam 9 pagi, kami langsung ke ruangan KIA tempat kerja Bidan Tini. Di sana, kami melakukan briefing sebelum mengunjungi rumah Bumil. Tak lupa pula, Bidan tini memberikan kontak dan memperkenalkan kami kepada ibu Rt daerah rumah Bumil masing2 dari kelompok.
Setelah dari puskesmas, kami ditemani oleh Bidan Tini segera mengunjungi rumah ibu Rt yaitu Ibu Suleha. Jarak puskesmas dari rumah Ibu Suleha tersebut agak jauh dan sangat banyak lorong yang dilewati sehingga kami butuh bentor agar sampai kesana. Respon dari Ibu Suleha juga sangat baik dan turut bangga karena dapat terlibat dalam program 1000 HPK. Kemudian setelah memperkenalkan diri ke Ibu Suleha, disanalah kami meminta petunjuk rumah Ibu Hamil dan meminta untuk diperkenalkan kepada Ibu hamilnya. Kami pun, dan Ibu Suleha segera menuju ke rumah Ibu hamil yaitu Ibu Irmawati. Jarak dari rumah Ibu Suleha dan Ibu hamil ini tidak begitu jauh sehingga kami dan Ibu Suleha berjalan melewati beberapa lorong. Hingga, Alhamdulillah dengan mudah kami menemukan rumah ibu Irmawati dengan bantuan Ibu Suleha.
Saat memasuki rumah Ibu Irmawati yang berada di Jl. Sinassara lorong 1 kami disambut begitu baik oleh ibu Irmawati dan keluarganya. Rumah mungil yang bertingkat ini dihuni oleh beberapa keluarga di dalamnya karena Ibu Irmawati memiliki 9 saudara. Kemudian Ibu Suleha segera memperkenalkan kami dan izin pamit pulang lebih dulu. Sebelumnya kami bertiga sudah berbagi tugas dimana saya sendiri yang berbicara langsung, adik Ainun sebagai Notulen, dan adik Arun yang akan mendokumentasikan mulai dari foto rumah hingga kegiatan kami.
Setelah itu, mulailah tugas wawancara kami kepada Ibu Irmawati dan keluarganya. Terlebih dahulu kami memperkenalkan diri, kemudian kami menjelaskan maksud dan tujuan kami kepada ibu Irmawati dan keluarganya. Saat itu, suami Ibu Irmawati sedang bekerja dan beliau hanya ditemani oleh saudara2nya.
Ibu Irmawati begitu senang menyambut kunjungan kami dan juga bangga karena selama kehamilan pertamanya ini, begitu banyak orang yang akan memantau dan perhatian terhadap kesehatan beliau dan calon bayinya nanti. Kami pun bertiga begitu mendengar pernyataan Ibu Irmawati merasa lebih bahagia, rasa lelah tadi terbayar dengan respon beliau dan keluarganya.
Namun yang membuat kami tercengang dan khawatir adalah Ibu Irmawati ini masih berusia 19 tahun sedang hamil anak pertama, dan kondisi lingkungannya pun turut mendukung sehingga memang beliau sangat butuh edukasi. Apalagi ketika beliau menyampaikan beberapa keluhannya bahwa ketika beliau meminum suplemen zat besi dari puskesmas dadanya terasa nyeri sehingga beliau memutuskan sendiri untuk menghentikan suplemen tersebut. Namun, dengan adanya tim kami di sana kami mulai memberitahu beliau bahwa suplemen tersebut sangat penting untuk mengurangi komplikasi saat persalinan beliau, mencegah anemia dan juga sangat penting untuk adik bayinya kelak agar menjadi generasi muda yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga tidak boleh hanya dengan begitu saja tidak meminum suplemen tersebut.
Walaupun Ibu Irmawati terbilang masih muda untuk mengandung dan akan melahirkan. Namun, menurut kami sepertinya beliau sudah siap menjadi Ibu yang baik karena beliau ingin menerima saran dari kami dan rasa ingin tahu tentang kehamilannya pun sangat besar. Beliau juga rutin memeriksakan dirinya ke puskesmas dan begitu pula saudara2nya yang turut membantu beliau. Selama usia kehamilan beliau pun, beliau tidak pernah merasa mual ataupun kurang nafsu makan.
Tidak terasa wawancara kami dengan Ibu Irmawati sudah selesai. Selama itu, kami merasa seperti keluarga di dalam rumah itu, apalagi ketika Ibu Irmawati sendiri yang mengatakan lebih suka jika kami memanggilnya 'adik' dibandingkan 'ibu'. Tim kami dengan senag hati memanggil beliau dengan sebutan adik. Kami pun bertiga pamit pulang dan tak lupa kami memberi sedikit bingkisan untuk beliau. Ibu irmawati dan keluarganya menyampaikan rasa terimakasihnya kepada kami dengan adanya program 1000 hari pertama kehidupan, dimana tim kami memberi begitu banyak perhatian dan kepedulian pada beliau. Kami pun turut berterima kasih dengan jalannya program ini, kami merasa mempunyai golden moment karena dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat yang sebenarnya sudah patut kami berada di sana untuk mengawal beliau hingga 1000 hari ke depan.
Itulah kesan kami selama kunjungan pertama yang begitu terasa membekas di benak saya, untuk pertama kalinya dalam hidup saya menjadi sesuatu yang bermanfaat, begitu banyak hikmah dan pelajaran yang dapat saya ambil selama kunjungan pertama ke rumah Ibu Irmawati. Tim kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bidan Tini, dan ibu suleha selaku ibu Rt telah membantu kami dalam mengawal 1000 hari pertam kehidupan. Semoga tiap kunjungan kami selanjutnya, kami dan teman2 semua dimudahkan dan selalu mengambil pelajaran hidup di dalamnya. Dan saya harap Ibu Hamil kami tetap sehat begitu pula calon bayinya hingga tim kami dapat mengawal dan menyaksikan suatu proses keajaiban dari sang pencipta yaitu 'kelahiran'. Wassalam :)