Pertemuan Pertama Mengawal Generasi, Belajar, dan Bersyukur

Oleh : FADHILAH JUSTIKA AINUN | Pada : 26 Mei 2019 | Dilihat Sebanyak 139 Kali

Sabtu, 25 Mei 2019

Bismillahirrahmanirrahim.

Sejak jumat malam, saya telah merencanakan untuk mengunjungi puskesmas Jongaya untuk memastikan ibu hamil yang akan saya dan adik adik kawal. Karena jarak puskesmas dengan rumah saya sekitar 24km ditambah kemacetan kota Makassar, saya harus menempuh perjalanan selama 2 jam.

Setibanya di puskesmas, saya diberitahu oleh bidan bahwa Ibu yang akan saya kawal tidak dapat dijangkau karena berdomisili di Gunung Merapi (the real Gunung Merapi) sehingga saya diarahkan ke ibu hamil bernama Ibu Surfiani yang bermukim tidak jauh dari puskesmas.

Sebelum berkunjung, saya dan adik adik briefing terlebih dahulu untuk bagi tugas dan sore harinya kami berkunjung ke rumah Ibu Surfiani. Ibu menyambut kami di depan rumahnya dan langsung melambai ketika melihat kami seolah tahu bahwa kami kebingungan mencari rumahnya.

Setelah menjelaskan maksud tujuan kami mengenai pengawalan 1000 hari awal kehidupan, kami pun mulai mewawancara sekaligus mengobservasi keadaan ibu dan sekitar. Ibu bercerita banyak hal soal kehamilannya mulai dari kehamilan pertama hingga yang sekarang yang ke-5. Walaupun pada awalnya terkesan cukup kaku seolah kami hanya akan datang mendata, setelah ibu mulai menceritakan baik keluhan maupun kesenangan yang didapatkan selama kehamilan (walaupun bukan kehamilan yang pertama lagi) kami jadi terhanyut untuk bertukar pikiran antara ilmu yang kami dapatkan di perkuliahan dengan pengalaman hamil sang ibu. Di akhir pertemuan baik kami maupun ibu merasa cukup lega, ibu merasa lega karena kekhawatirannya mengenai suplemen yg dikonsumsi akhirnya tercerahkan, begitu pula kami yang merasa lega karena ibu dapat paham maksud kami dengan baik.

Akhir kata, Saya beserta teman teman dan adik adik berharap dapat mengambil pelajaran sebaik mungkin dari program ini dan dapak memberikan dampak yang baik pula kedepannya. Saya juga ingin berterimakasih sebanyak banyaknya kepada guru guru saya baik dokter, kakak, adik, maupun pasien yang telah dan akan saya jumpai atas ilmu yang telah diberikan, semoga akan menjadi amal jariah. Barakallahu fiikum.



Leave A Reply