Senyum Ramah sang Ibu
Oleh : TIARA TIBRINY WAHAB | Pada : 14 April 2015 | Dilihat Sebanyak 456 Kali

Setelah cukup lama terhalangi oleh koneksi internet yang cukup buruk, saya akhirnya bisa sedikit menceritakan kisah saya dan ibu hamil saya. Ini tentang kunjungan ke 3 saya. Ada sedikit rasa sedih dan bersalah karena baru memiliki kesempatan untuk mengunjungi sang ibu hamil setelah cukup lama tersibukkan oleh urusan perkuliahan. Terhitung 4 bulan dari kunjungan terakhir, setelah itu hanya bisa berhubungan via sms. Saat saya akhirnya memiliki kesempatan untuk berkunjung ketiga kalinya, ada perasaan khawatir mengenai bagaimana respon sang ibu. Sebelum berkunjung ke rumah sang ibu, saya ditemani salah seorang teman yg juga akan mengunjungi ibu hamilnya singgah ke supermarket untuk membeli hadiah kecil. Kekhawatiran saya sebelumnya terhapus seketika setelah senyuman bak malaikat tergores di wajah sang ibu yang menyambut kedatangan saya dengan sangat, sangat ramah. Bahkan, ibu hamil tersebutlah yang pertama kali menyapa saya sebelum saya sempat melihatnya. Kami pun cukup lama berbincang-bincang, saya sangat senang mengetahui bahwa sang ibu sudah cukup sering mengontrol kehamilan di puskesmas, karena pada kunjungan pertama saya, sang ibu hamil sama sekali tidak pernah berkunjung ke puskesmas. Disini untuk pertama kalinya saya merasa memiliki peran yang cukup berarti dalam mengedukasi.