Penolakan dan Mendapatkan Ibu Hamil (Baru Bisa Update) Kunjungan Pertama !
Oleh : NUR FAJRI SYAHRUL | Pada : 17 Januari 2015 | Dilihat Sebanyak 264 Kali

Ahad, 10 November 2014
Pada hari itu, saya mencoba menghubungi ibu hamil saya yang telah tertera atau sudah di tempel di bagian kemahasiswaan. ibu hamil saya bernama ibu mone dan suaminya bernama bapak Yohanes. saya pun menghubungi nomor telepon yang telah tertera di bagian kemahasiwaan tersebut. Ketika itu, terdengar nada sambung dan akhirnya di angkat. Tetapi, yang mengangkat telepon itu adalah suara laki-laki bukan suara perempuan (dalam hal ini suara Bapak-bapak). Saya pun memberanikan diri bertanya kepada bapak itu di telepon "apakah bapak ini adalah bapak Yohanes ?" samar-samar saya mendengar bapak itu berkata "Ya". Saya Bertanya lagi apakah Bapak mempunyai istri bernama Ibu Mone dan sedang hamil ?". lagi-lagi dengan suara yang tidak begitu jelas Bapak itu berkata "Ya". Akhirnya saya pun memperkenalkan diri saya dan menjelaskan maksud saya kenapa saya menelepon kepada Bapak tersebut, bahwa saya adalah mahasiswi kedokteran Unhas di mana fakultas saya melakukan program 1000 hari kehidupan, 1 bayi 1 mahasiswa dan tugas saya adalah menjaga dan memantau istri bapak selama kehamilan hingga melahirkan (1000 hari ke depan ), dan saya bertanya lagi "apakah bapak bersedia ?". Bapak itu terdiam cukup lama dan beberapa saat kemudian berkata "saya bukan bapak yohanes", dan sambungan telepon ditutup. dari hal tersebut, saya menyimpulkan bahwa Bapak itu menolak untuk ikut serta dalam program 1000 hari kehidupan ini. tetapi, tak apa saya akan berusaha mencoba mencari ibu hamil yang lain.
Selasa, 18 November 2014
Alhamdulillah hari itu, saya masih diberikan kesehatan oleh Allah untuk bisa mencari ibu hamil. saya mencari ibu hamil tidak sendiri, saya ditemani oleh teman-teman saya yang kebetulan belum juga mendapatkan ibu hamil. Kami pun melakukan pencarian ibu hamil di daerah perdos (Tamalanrea) setelah pulang kuliah tepatnya pukul 5 sore. saya dan teman saya pada saat itu mencari ibu hamil dengan mengendarai motor. satu per satu kami menanyai orang di daerah tersebut apakah di daerah tersebut ada ibu yang sedang hamil. dan alhamdulillah pada hari itu, saya dan teman saya mendapatkan 3 ibu hamil pada daerah yang sama yaitu di jalan Tambasa (Perdos). ibu hamil saya bernama ibu djuwita. Tetapi, saya tidak memanggilnya dengan sebutan "Ibu", melainkan dengan kata kakak. Hal ini karena usia kak djuwita yang masih sangat muda yaitu 22 tahun. Hal yang paling mengagetkan saya adalah di usia yang sangat muda tersebut kak djuwita telah mempunyai seorang anak yang bernama "Fikar" dan kehamilan kak djuwita yang sekarang adalah kehamilan yang kedua. Sebelum saya melangkahkan kaki saya, di rumah kak djuwita saya mendapatkan keadaan maupun kondisi yang memprihatinkan di mana kondisi lingkungan yang benar-benar jauh dari kata layak dan masih saja banyak orang yang tinggal di daerah seperti itu, termasuk kak djuwita sendiri. Setelah saya, masuk di rumah kak djuwita, saya pun menjelaskan maksud kedatangan saya bahwa saya adalah salah satu mahasiswi dari FK UNHAS di mana fakultas saya mengadakan program 1000 hari kehidupan dan tugas saya adalah menjaga dan memantau kak djuwita selama kehamilan maupun pada saat kelahiran kelak. dan saya pun bertanya lagi kepada kak djuwita "Apakah kakak bersedia mengikuti kegiatan (program) ini dan bersedia menghadiri acara launching pembukaan program 1000 hari kehidupan yang insya Allah dihadiri oleh menteri kesehatan dan orang-orang penting lainnya?". Alhamdulillah Kak djuwita berkata bersedia. Kemudian saya pun meminta nomor telepon kak djuwita agar bisa dengan mudah dihubungi. akhirnya, karena hari yang sudah sangat malam, saya pun pamit pulang kepada kak djuwita bersama teman-teman saya. Selesai juga pencarian ibu hamil pada saat itu, meskipun banyak tugas kuliah yang menumpuk, hal tesebut tidak menyurutkan semangat saya dan teman-teman saya untuk mencari ibu hamil untuk program ini. Sebenarnya masih banyak lagi pengalaman dan hal-hal yang tak terduga yang telah saya dan teman saya lewati pada hari itu yang mungkin tidak bisa saya jelaskan secara rinci pada tulisan ini. Hari yang melelahkan, tetapi juga hari yang menyenangkan untuk program yang mulia ini. :)