Kunjungan Ketiga

Oleh : SITI HARDIYANTI M. | Pada : 31 Desember 2014 | Dilihat Sebanyak 253 Kali

Bismillahirrahmahnirrahim.

Alhamdulillah, akhirnya Allah masih menakdirkanku bertemu dengan keluarga yang kurang lebih 2 bulan baru ku kenal. Kali ini merupakan kunjungan ketiga, setelah dua pertemuan sebelumnya yang begitu berkesan. Namun, ada beberapa hal yang berbeda dari pertemuan sebelumnya. Saat aku masuk ke rumah ibu Sri, ternyata suaminya yang membuka pintu rumah. Hal ini merupakan pertemuan pertamaku dengan suami ibu Sri. Beliau yang sebelumnya kuduga sedikit kaku, ternyata sangat ramah murah senyum dan sopan kepadaku. Seperti beberapa pertemuan sebelumnya, hari ini 27 Desember 2014 saya kembali ditemani oleh teman saya yaitu Andi Ika Mutmainnah. Alhamdulillah, ternyata suami ibu Sri menyambut positif kehadiranku. Ketika aku masuk, pemandangan masih yang seperti biasanya. Ternyata ibu Sri masih dalam keadaan terbaring dan sulit bangun. Namun, alhamdulillah kini ibu Sri jauh lebih sehat. Karena beliau lebih aktif berbicara dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kehamilan ibu Sri kini telah memasuki usia tiga bulan trimester 1. Sehingga ada banyak hal yang kami diskusikan, dari mulai kondisi janin, makanan yang dikonsumsi, hingga berdiskusi mengenai kondisi kehamilan salah seorang teman Ibu Sri yang mengalami keguguran. Saya hanya berusaha, agar bagaimanapun kondisinya ibu Sri harus tetap makan. Walaupun seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya bahwa di setiap kehamilannya, ibu Sri selalu maerasa  mual dan sulit untuk untuk makan, ditambah lagi jika beliau makan, ia pasti muntah. Namun, saya tetap memberikan saran dan motivasi bahwa bagaimanapun kondisinya, beliau harus tetap makan sebagai asupan nutrisi janin dan juga bagi kesehatan ibu Sri sendiri. Selain itu, ada pemandangan yang berbeda dari kedua anak ibu Sri. Jika sebelumnya mereka sangat antusias menyambut kedatanganku, bahkan telah menjadikanku sebagai kakak kandungnya. Hari ini mereka sedikit diam dan jarang berkomunikasi denganku. Aku sadar diusia balita seperti itu mereka biasa melakukan hal ini. Mungkin, karena saya sudah lebih sebulan tidak berkunjung lagi ke rumahnya. Namun tak apalah, semoga mereka bisa memaafkan saya, serta bisa kembali akrab dengan saya.

Mungkin hanya ini yang bisa saya bagi untuk kunjungan ketiga ini. Saya hanya bisa berharap, saya bisa melakukan usaha maksimal, dibantu oleh Mentor dan juga Dosen pembimbing. Karena kondisi ibu hamil saya, sedikit lebih lemah dibanding kondisi ibu hamil yang lain. Semoga tujuan diadakannya program 1000 hari awal kehidupan ini juga dapat tercapai. Aamiin.



Leave A Reply