Jejak Awal Kehidupan Baru...

Oleh : NURUL FUADI YUSUF | Pada : 07 Desember 2014 | Dilihat Sebanyak 427 Kali

Assalamualaikum wr. Wb.

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka????? Tak kenal. Jadi sebelum saya lanjut saya ingin memperkenalkan diri saya, namanya saya Nurul Fuadi Yusuf, biasa dipanggil Fuyu. Ok langsung saja…

Kali ini saya akan menuliskan salah satu pengalaman saya yang paling berkesan pada tahun 2014 ini, dimana tahun yang sangat berbahagia untuk saya. Pengalaman yang saya akan saya ceritakan ini tentang salah satu program dari Fakultas Kedokteran yaitu Program 1000 hari kehidupan.

Kalian tau tidak Program 1000 hari kehidupan itu apa? Kenapa bisa dikatakan 1000 hari kehidupan??

Awalnya saja juga tidak tau ini sebenarnya program apa, tapi setelah diadakannya beberapa kali pertemuan dengan dosen yang membimbing kami dalam program ini akhirnya saya pun tau. Program 1000 hari ini adalah salah satu program yang dicangkan oleh Fakultas Kedokteran dimana yang menjadi subjek utama dari program ini adalah IBU HAMIL. Kaget? Jangan kaget yah J. Jadi, program ini sangatlah mulia menurut saya, kenapa? Karena dengan adanya program ini kita bisa mengawal ibu hamil yang baru hamil sampai partus, dan sampai usia anaknya sekitar 2 tahun yaitu lebih tepatnya 1000 hari. Kita akan terus mengikuti bagaimana perkembangan janin dari ibu hamil yang akan kita kawal. Program ini dicanangkan karena sebagai rasa simpati dan empati kita terhadap situasi dan kondisi bangsa Indonesia ini, tidak usah bangsa Indonesia dulu, situas dan kondisi di Makassar. Tau tidak berapa angka kematian ibu dan bayi di Indonesia??? Saya kurang tau berapa angka kepastiannya, yang jelas angka kematian dari Ibu dan bayi dari tahun ketahun selalu meningkat dan Indonesia merupakan salah satu Negara yang tinggi angka kematian Ibu dan Bayi. Karena alasan inilah sehingga program ini dibuat, yakni dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian dari Ibu dan Bayi di Indonesia, khususnya untuk daerah Makassar.

Tau tidak? Diseluruh Fakultas Kedokteran di Indonesia, Universitas Hasanuddinlah yang pertama kali yang mengadakan program ini. Sungguh luar biasa :). Unhas memang terbaik :)

Baiklah, tadi saya sudah menjelaskan mengenai program ini. Sekarang, saya akan menceritakan pengalaman saya bersama subjek utama dari program ini yaitu ibu hamil. :)

Saat program ini sudah berjalan beberapa hari saya sudah turun ke masyarakat untuk mencari ibu hamil saya sesuai dengan data ibu hamil yang saya dapat. Dan Alhamdulillah saya sudah mendapatkan ibu hamil saya, namanya adalah Ibu Rika, tapi saat menjelang peresmian program ini ketika saya menelpon Ibu Rika untuk memberitahu dia mengenaik program peresmian itu, ada satu hal yang membuat saya kecewa dari penelponan itu. Saat penelponan itu berlangsung, Ibu Rika memberitahu saya bahwa ada seseorang dari teman saya yang sudah mengawal Ibu Rika itu. So, jadi saya bagaimana??? Emm, I’m okeylah. Memang sih rasanya nyesek. Tapi yah tidak apalah, masih banyak jalan menuju roma, *asikee.

Setelah penelponan itu sekitar pukul 7 malam, saya pun bingung harus melakukan apa. Dan saya belum ingin mencari ibu hamil baru, saya ingin konsultasi dengan mentor saya yaitu Kak Elma. Setelah saya konsultasi, saya pun punya inisiatif untuk mencari ibu hamil pada malam hari itu. Emm, tapi saya bingung mau mencari dimana. Jadi saya menelpon salah satu teman saya yaitu Qonita. Dan Alhamdulillah alhasil, Qoni tau dimana saya harus mencari Ibu Hamil baru. Akhirnya pada malam itu, Qonita menemani saya untuk mencari Ibu Hamil. Dan juga ada Ika yang membantu saya J.

Pada malam itu, saya mengendarai motor saya dengan situasi dan kondisi yang kurang baik. Suasanya sangat dingin, dingin sekali. Saya juga lupa untuk memakai jaket karena terburu-buru. Perasaan saya juga masih terasa tidak enak, pengen menangis tapi tidak ada untungnya saya mengangis, saya ingin berteriak nanti saya dilempari lagi sama warga disitu, haha. Jadi saya pun mengambil jalan, yaitu DIAM, dan memendam semuanya dengan seorang diri.

Berbagai jalan telah ditelusuri, sudah ada jalan yang mendaki, ada juga jalan yang menurun, ada jalan yang melewati lorong sempit, jalanannya juga berbatu-batu seperti membuat dunia ini berguncang. Setelah melewati berbagai macam cobaan, akhirnya saya pun sampai disuatu rumah. Dan ternyata itu adalah rumah ibu hamil dari Ika. Saat sudah mau pamit dari rumah ibu hamil Ika, saya pun menanyakan kepada ibu hamilnya Ika tentang keberadaa ibu hamil disekitar daerah itu. Dan alhasil, saya pun mendapat petunjuk dari Ibu hamilnya Ika tentang keberadaan Ibu Hamil yang diinstruksikannya. Alhamdulillah, saya pun bahagia mendengar hal itu.  Dan yang membuat saya tertawa, orang yang akan mengantar saya menuju rumah ibu hamil saya itu adalah seorang anak kecil, hehe. Jadi saya pun menggonceng anak itu menuju ke rumah ibu hamil saya. dan ternyata seorang dari anak ibu hamilnya Ika juga ikut disaya. Waduh. Haha J. Jadi saya pun menggonceng 2 anak kecil. Ckck. Awalnya saya merasa khawatir menggonceng  2 anak kecil sekaligus, karena saya belum pernah menggonceng anak kecil, hehe.

Tanpa menunggu basa basi, tancap sudah gas motor saya menuju ke rumah ibu hamil saya. Dengan berbagai macam belokan yang saya lalui , dan membuat saya bingung untuk menuju pulang. Waduh >.<. And finally, sampai deh. TIbalah saya disuatu rumah kos-kosan, dan disitulah ibu hamil saya dan suaminya bertempat tinggal. Saya pun turun dari motor dan mulai berjalan menuju rumah ibu. Saya mengamati suasanya tampak sangat sepi, yah tentu sepi, kan malam, hehe. hal yang pertama kali saya lihat disana adalah terdapat 2 pom sumber air yang besar, lingkungannya juga lumayan bersih, dan yang menjadi sumber perhatian saya adalah terdapat bentor didepan rumah ibu. Emm, saya pun berpikir bahwa suami dari ibu hamil saya ini adalah seorang tukang bentor.

Saya pun mengetuk pintu dan Alhamdulillah disambut baik oleh Ibu Hamil saya. Nama dari Ibu Hamil saya itu adalah Ibu Lela. Setelah saya mengamati rumahnya, Ranjang, dapur, dan kamar mandi sangat dekat dan semuanya berada pada satu ruangan, dan itu adalah rumah kos-kosan. Saya dan teman teman pun memperkenalkan diri, dan menyampaikan tujuan kedatangan dan kesediaan Ibu Lela  untuk menjadi Ibu Hamil yang akan saya kawal. Dan Alhamdulillah, Ibu Lela pun menyetujuinya. Saya pun gembira. J Saat itu, suami Ibu Lela juga ada disitu, namanya Pak Fandi.

Saat itu saya pun bercerita banyak dengan Ibu Lela dan suaminya. Dan ada satu hal yang menarik simpati dan empati saya tentang Ibu Lela. Jadi, sebenarnya sekarang Ibu Lela sudah hamil ketiga. Saya pun kaget mendengar hal itu, dan membuat saya pun semakin fokus mendengar hal itu. Dan ternyata kelahiran sebelum-sebelumnya Ibu Lela mengalami kelahiran premature. Mendengar hal itu, saya pun berdiam diri disertai perasaan sedih. Saya tau bagaimana perasaan Ibu Lela saat itu. Ibu Lela saat itu hanya berdiam diri mendengar perkataan suaminya itu yang menceritakan mengenai kelahiran sebelumny dari Ibu Lela. Saya pun turut berduka cita mendengar hal itu. ini merupakan PR saya untuk mencari solusi bagaimana cara untuk menuntaskan masalah itu. Saya akan mencoba sebisa mungkin yang terbaik dari saya.

Setelah bercerita lama, saya pun menganjurkan ibu untuk lebih lebih memperhatikan gizi yang dimakan oleh Ibu. Dan nampaknya menurut pandangan saya, Ibu Lela memiliki bodi yang kurus. Dan pada akhirnya, saya pun pamit pulang karena juga sudah malam, saya juga sudah merasa tidak enak karena sudah mengganggu waktu istirahat dari Ibu Lela dan suaminya.

Saya pun pulang dengan mengantar kembali 2 anak kecil tadi, dan saya pun pulang kerumah saya. sebelum pulang kerumah saya, saya pun mengantar pulang Qonita yang telah membantu saya mencari Ibu Hamil baru, dan juga Ika yang telah memberikan instruksi jalan.

Saya pun kembali dengan hati yang sudah mendingan dari pada tadi, Alhamdulillah saya sudah mendapatkan Ibu Hamil baru,yaitu Ibu Lela. Dan dengan harapan kedepannya, saya bisa menuntaskan masalah dari Ibu Lela yang membuat saya tersentuh, saya akan melakukan yang terbaik dari saya. :)

Mungkin hanya ini pengalaman hari pertama saya mengunjungi ibu hamil saya. dan tunggu cerita saya selanjutnya yang tentunya tidak kalah menarik dari pengalaman saya diatas, hehe :)

Tetap ikuti saya yah……. :) Salam 1000 hari kehidupan.

Wassalamualaikum wr. Wb.

 



Leave A Reply