Kunjungan Pertama Pendampingan Awal Ibu Menyusui: Membangun Pemahaman Dasar Laktasi dan Tumbuh Kembang Bayi

Oleh : TASYA NUR ABIDAH | Pada : 17 Desember 2025 | Dilihat Sebanyak 4 Kali

Kunjungan pertama pada tanggal 15 Oktober 2025 dilakukan sebagai langkah awal pendampingan kepada seorang ibu muda yang sedang berada pada masa menyusui. Ibu damping merupakan seorang remaja berusia sekitar 14 tahun yang baru pertama kali memiliki anak. Kondisi ini membuat pendampingan menjadi sangat penting, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman ibu dalam merawat bayi. Pada tahap awal ini, tujuan utama kunjungan adalah melakukan perkenalan ulang, membangun hubungan yang nyaman, serta menilai kondisi kesehatan ibu pasca-persalinan dan tumbuh kembang bayinya.

Pada awal kunjungan, saya mengawali kegiatan dengan berbincang santai untuk mencairkan suasana. Saya menanyakan kondisi ibu setelah melahirkan, termasuk keluhan fisik yang dirasakan, pengalaman menyusui, serta kesulitan yang dialami sejak bayi lahir hingga saat ini. Pendekatan ini dilakukan agar ibu merasa didengar dan tidak sungkan untuk menceritakan kondisinya. Dari percakapan tersebut, diketahui bahwa ibu masih sering merasa bingung dalam merawat bayi dan sangat bergantung pada bantuan ibunya (nenek bayi).

Selanjutnya, saya melakukan peninjauan tumbuh kembang bayi dengan menggunakan Buku KIA. Saya menjelaskan fungsi Buku KIA secara sederhana, terutama bagian grafik pertumbuhan berat badan dan panjang badan. Berdasarkan pencatatan di Buku KIA, pertumbuhan bayi masih berada dalam batas normal meskipun pola pemberian makan belum sepenuhnya sesuai rekomendasi. Panjang badan bayi meningkat dengan baik mengikuti kurva, sementara berat badan sempat mengalami fluktuasi, namun masih dalam rentang normal.

Fokus utama pada kunjungan pertama adalah edukasi mengenai manajemen laktasi. Saya menjelaskan pentingnya ASI, termasuk manfaat ASI bagi bayi dan ibu, serta menyinggung kembali mengenai Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sebagai dasar keberhasilan menyusui. Selain itu, saya juga menjelaskan teknik menyusui yang benar, seperti posisi ibu dan bayi, pelekatan yang tepat, serta tanda bayi menyusu dengan efektif. Materi disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh ibu damping yang masih sangat muda.

Saya juga memberikan penjelasan mengenai jadwal dan kebutuhan ASI, serta kapan waktu yang tepat untuk memulai pemberian MP-ASI. Dalam sesi konsultasi, ibu mengungkapkan bahwa ASI eksklusif hanya diberikan selama beberapa minggu sebelum digantikan dengan susu formula. Saya tidak menghakimi keputusan tersebut, melainkan memberikan edukasi dengan pendekatan empatik, menjelaskan kelebihan ASI dan pentingnya pemantauan tumbuh kembang bayi ke depannya.

Pada akhir kunjungan, saya melakukan evaluasi singkat dengan menanyakan kembali poin-poin penting yang telah dijelaskan. Ibu tampak cukup memahami materi yang disampaikan dan merasa terbantu dengan penjelasan yang diberikan. Kunjungan pertama ini menjadi fondasi penting dalam membangun kepercayaan serta membuka ruang komunikasi yang baik antara pendamping dan ibu damping.



Leave A Reply